Pages

Monday, May 26, 2014

Kisah ML Kakak dan Adik Ipar

Kisah ML Kakak dan Adik Ipar – Ini merupakan cerita skandal seks antara Kakak dan adik ipar perempuannya. Skandal perselingkuhan yang tidak bisa dibendung lagi yang membuat keduanya melupakan status hubungan mereka. Simak selengkapnya ceritanya dibawah ini!

Aku masih ingat pada waktu itu tanggal 2 Maret 1998, aku mengantarkan adik iparku mengikuti test di sebuah perusahaan di Surabaya. Pada saat adik iparku sebut saja Novi memasuki ruangan test di perusahaan tersebut, aku dengan setia menunggu di ruang lobi perusahaan tersebut. Satu setengah jam sudah aku menunggu selesainya Novi mengerjakan test tersebut hingga jam menunjukkan pukul 11 siang, Novi mulai keluar dari ruangan dan menuju lobi. Aku tanya apakah Novi bisa menjawab semua pertanyaan, dia menjawab, “Bisa Mas..”
“Kalau begitu mari kita pulang” pintaku. “E.. sebelum pulang kita makan dulu, kamu kan lapar Novi.” Kemudian Novi menggangguk. Setelah beberapa saat Novi merasa badannya agak lemas, dia bilang, “Mas mungkin aku masuk angin nich, habis aku kecapekan belajar sih tadi malam.” Aku bingung harus berbuat apa, lantas aku tanya biasanya diapakan atau minum obat apa, lantas dia bilang, “Biasanya dikerokin Mas..” “Wah.. gimana yach..” kataku. “Oke kalau begitu sekarang kita cari losmen yach untuk ngerokin kamu..” Novi hanya mengangguk saja.
Lantas aku dan Novi mencari losmen sambil membeli minyak kayu putih untuk kerokan. Kebetulan ada losmen sederhana, itulah yang kupilih. Setelah pesan kamar, aku dan Novi masuk ke kamar 11 di ruang atas. “Terus gimana cara Mas untuk ngerokin kamu Nov”, tanyaku. Tanpa malu-malu dia lantas tiduran di kasur, sebab si Novi sudah menganggapku seperti kakak kandungnya. Aku pun segera menghampirinya. “Sini dong, Mas kerokin..” Dan astaga si Novi buka bajunya, yang kelihatan BH-nya saja, jelas kelihatan putih dan payudaranya padat berisi. Lantas si Novi tengkurap dan aku mulai untuk menggosokkan minyak kayu puih ke punggungnya dan mulai mengeroki punggungnya.
Hanya beberapa kerokan saja.. Novi bilang, “Entar Mas.. BH-ku aku lepas sekalian yach.. entar mengganggu Mas ngerokin aku.” Dan aku terbelalak.. betapa besar payudaranya dan putingnya masih memerah, sebab dia kan masih perawan. Tanpa malu-malu aku lanjutkan untuk mengeroki punggungnya. Setelah selesai semua aku bilang, “Sudah Nov.. sudah selesai.” Tanpa kusadari Novi membalikkan badannya dengan telentang. “Sekarang bagian dadaku Mas tolong dikerik sekalian.” Aku senang bukan main. Jelas buah dadanya yang ranum padat itu tersentuh tanganku. Aku berkali-kali berkata, “Maaf Dik yach.. aku nggak sengaja kok..” “Nggak apa-apa Mas.. teruskan saja.”
Hampir selesai kerokan dadanya, aku sudah kehilangan akal sehatku. Aku pegang payudaranya, aku elus-elus. Si Novi hanya diam dan memejamkan matanya.. lantas aku ciumi buah dadanya dan kumainkan pentilnya. Novi mendesis, “Mas.. Mas.. ahh.., ah ah ahh..” Terus aku kulum putingnya, tanganku pun nggak mau ketinggalan bergerilnya di vaginanya. Pertama dia mengibaskan tanganku dia bilang, “Jangan Mas.. jangan Mas..” Tapi aku nggak peduli.. terus saja aku masukkan tanganku ke CD-nya, ternyata vaginanya sudah basah sekali. Lantas tanpa diperintah oleh Novi aku buka rok dan CD-nya, dia hanya memejamkan matanya dan berkata pelan, “Yach Mas..” Kini Novi sudah telanjang bulat tak pakai apa-apa lagi, wah.. putih mulus, bulunya masih jarang maklum dia baru umur 20 tahun tamat SMA. Lantas aku mulai menciumi vaginanya yang basah dan menjilati vaginanya sampai aku mainkan kelentitnya, dia mengerang keenakan, “Mas.. ahh.. uaa.. uaa.. Mas..”
Dan mendesis-desis kegirangan, tangan Novi sudah gatal ingin pegang penisku saja. Lantas aku berdiri, kubuka baju dan celanaku kemudian langsung saja Novi memegang penisku dan mengocok penisku. Aku suruh dia untuk mengulum, dia nggak mau, “Nggak Mas jijik.. tuh, nggak ah.. Novi nggak mau.” Lantas kupegang dan kuarahkan penisku ke mulutnya. “Jilatin saja coba..” pintaku. Lantas Novi menjilati penisku, lama-kelamaan dia mau untuk mengulum penisku, tapi pas pertama dia kulum penisku, dia mau muntah “Huk.. huk.. aku mau muntah Mas, habis penisnya besar dan panjang.. nggak muat tuh mulutku.” katanya. “Isep lagi saja Nov..” Lantas dia mulai mengulum lagi dan aku menggerayangi vaginanya yang basah. Lantas aku rentangkan badan Novi.
Rasanya penisku sudah nggak tahan ingin merenggut keperawanan Novi. “Novi.. Mas masukkan yah.. penis Mas ke vaginamu”, kataku. Novi bilang, “Jangan Mas.. aku kan masih perawan.” katanya. Aku turuti saja kemauannya, aku tidurin dia dan kugesek-gesekkan penisku ke vaginanya. Dia merasakan ada benda tumpul menempel di vaginanya, “Mas.. Mas.. jangan..” Aku nggak peduli, terus kugesekkan penisku ke vaginanya, lama-kelamaan aku mencoba untuk memasukkan penisku ke vaginanya. Slep.. Novi menjerit, “Ahk.. Mas.. jangan..”
Aku tetap saja meneruskan makin kusodok dan slep.. bles.. Novi menggeliat-geliat dan meringis menahan sakitnya, “Mas.. Mas.. sakit tuh.. Mas.. jangan..” Lalu Novi menangis, “Mas.. jangan dong..” Aku sudah nggak mempedulikan lagi, sudah telanjur masuk penisku itu.
Lantas aku mulai menggerakkan penisku maju mundur. “Ah.. Mas.. ah.. Mas..” Rupanya Novi sudah merasakan nikmat dan meringis-ringis kesenangan. “Mas..” Aku terus dengan cepatnya menggenjot penisku maju mundur. “Mas.. Mas..” Dan aku merasakan vagina Novi mengeluarkan cairan. Rupanya dia sudah klimaks, tapi aku belum. Aku mempercepat genjotanku. “Terus Mas.. terus Mas.. lebih cepat lagi..” pinta Novi. Tak lama aku merasakan penisku hampir mengeluarkan mani, aku cabut penisku (takut hamil sih) dan aku suruh untuk Novi mengisapnya. Novi mengulum lagi dan terus mengulum ke atas ke bawah. “Hem.. hem.. nikmat.. Mas..” Aku bilang, “Terus Nov.. aku mau keluar nich..” Novi mempercepat kulumnya dan.. cret.. cret.. maniku muncrat ke mulut Novi. Novi segera mencabut penisku dari mulutnya dan maniku menyemprot ke pipi dan rambutnya. “Ah.. ah.. Novi.. maafkan Mas.. yach.. aku khilaf Nov.. maaf.. yach!” “Nggak apa-apa Mas.. semuanya sudah telanjur kok Mas..” Lantas Novi bersandar di pangkuanku. Kuciumi lagi Novi dengan penuh kesayangan hingga akhirnya aku dan Novi pulang dan setelah itu aku pun masih menanam cinta diam-diam dengan Novi kalau istriku pas tidak ada di rumah.
Novi.. Novi.. Novi sayangku, terima kasih.

Kisah ML Anak Dengan Ibu Kandung

Kisah ML Anak Dengan Ibu Kandung – Sebuah cerita dewasa yang gila, mengisahkan hubungan seks antara anak dengan ibu kandungnya sendiri. Kisah seks sedarah yang memaparkan kisah erotis sekaligus memilukan. Selengkapnya simak ceritanya dibawah ini!


Namaku Ronald. Aku berusia 19 tahun. Saat ini aku bersekolah di sebuah sekolah swasta yang sangat terkenal di kota Surabaya ini. Saat ini aku tinggal bersama dengan ibuku. Kedua orang tuaku bercerai saat aku masih kecil. Sejak saat itu, aku tinggal berdua dengan ibuku. Ibuku adalah seorang yang memiliki jabatan strategis di sebuah perusahaan importir, dengan demikian kami tidak pernah kesulitan secara finansial. Ibuku sering kali ditugaskan keluar kota, oleh sebab itu aku sering pula ditinggal sendiri di rumah. Kami sudah lama tidak menggunakan jasa pembantu karena aku telah dianggap cukup dewasa untuk mandiri.
Ibuku adalah seorang yang sangat cantik. Saat ini dia berusia 41 tahun. Walaupun demikian, dia terlihat masih lebih muda daripada umur sebenarnya. Badannya langsing dan berbodi indah. Rambutnya yang sebahu terkadang membuat diriku sendiri terpesona. Kulitnya berwarna terang dan bersih dari noda kulit. Tinggi badannya antara 160 – 165 cm, sedangkan berat badannya tidak lebih dari 45 kg. Ibuku memakai bra berukuran 34 B. Kemaluannya dihiasi oleh bulu-bulu yang membuat aku selalu terangsang saat aku mengintipnya baik saat mandi maupun saat ganti baju di kamar. Aku sangat mencintai ibuku. Setiap hari aku membayangkan bagaimana rasanya jika aku melakukan hubungan sex dengan ibuku.
Aku memiliki kunci cadangan untuk seluruh penjuru rumah, oleh sebab itu aku selalu dapat dengan leluasa masuk ke dalam kamar tidur ibuku. Aku memasang kamera CCTV yang dihubungkan ke komputerku dalam kamar mandi dan kamar tidurnya. Bila ibuku mandi atau berganti baju, maka aku akan menontonnya dari komputer kamarku. Tubuh telanjang ibuku selalu menggodaku untuk melakukan masturbasi saat aku menontonnya.
Bila ibuku sedang tidak ada di rumah atau sedang dinas ke luar kota, maka aku suka membuka lemari pakaiannya. Saat itu aku akan memilih-milih pakaian dalam milik ibuku seperti bra, celana dalam atau gaun tidurnya. Aku sangat suka mencium-cium dan memakainya. Saat itu aku merasakan seolah-olah aku sedang melakukan hubungan sex dengan ibuku.
Dari semua pakaian dalam itu, bikini pantai yang berwarna orange adalah favoritku. Bikini itu sudah lama menjadi miliknya. Saat pertama kali aku melihat ibuku memakainya sewaktu aku masih kecil, aku sangat terpesona. Bikini itu terdiri atas bra dan celana dalam. Bra bikini itu dipakai dengan cara mengikatkan tali bra tersebut di belakang leher dan punggung, sedangkan celana dalam bikini itu dipakai dengan cara mengikat tali celana dalam tersebut di pinggul kiri dan kanan.
Aku sering kali memakai bikini itu saat ibuku tidak ada di rumah. Waktunya bisa sampai berhari-hari. Aku memakainya untuk setiap kegiatanku di rumah seperti makan, nonton TV, belajar, saat santai, baca buku, main game, masturbasi bahkan untuk tidur sampai keesokan harinya. Kalau aku keluar rumah, aku tidak segan-segan memakainya di balik baju dan celana luarku. Aku sering memakai bikini tersebut sebagai pakaian dalam kemana saja baik itu ke mall atau plaza, rumah teman maupun ke sekolah. Ya, aku memakainya di balik seragam sekolahku. Bahan kain bajuku yang cukup tebal dapat menyembunyikan berkas tali braku yang kupakai di balik seragam sekolahku. Aku selalu menganggap pakaian dalam ibuku yang kupakai sebagai bagian dari tubuhnya yang menempel padaku.
Lama kelamaan, keinginanku untuk berhubungan sex dengan ibuku semakin menjadi-jadi. Aku mulai menyusun siasat untuk mewujudkannya. Setelah mendapatkan cara, maka aku menunggu hari untuk mewujudkannya. Setelah ditunggu-tunggu, kesempatan itu datang.
Waktu itu, hari minggu sore. Setelah menonton adegan ibuku mandi dan memakai baju santainya, aku mengeluarkan obat tidur dengan reaksi yang cepat dan kuselipkan di kantong celana pendekku. Tak lama kemudian, terdengar ibuku memanggilku untuk makan bersama. Saat selesai makan, aku menawarkan diriku untuk membawakan ibuku segelas air minum. Ibuku mengiayakan permintaanku ini, maka aku mengambil segelas air di dapur. Diam-diam air itu aku campur dengan bubuk obat tidur tadi. Setelah tercampur, aku membawakannya kepada ibuku dan dia langsung meminumnya sampai habis. Setelah itu, kami duduk-duduk di ruang keluarga sambil nonton televisi dan ngobrol.
Kurang lebih sepuluh menit, ibuku mengatakan kalau dia merasa sangat capek dan mengantuk. Aku sangat gembira mendengarnya, namun aku menyembunyikannya dengan baik. Ibuku kemudian masuk kamar dan tidur. Lima menit kemudian, aku menyusulnya masuk ke kamar. Aku melihat ibuku terbaring pulas. Mula-mula aku mencoba membangunkannya dengan menggoyangnya, bahkan memanggilnya, tetapi sepertinya obat tidur itu bekerja dengan baik.
Aku kemudian membuka lemari pakaian ibuku. Dari dalam aku mengambil bikini pantai yang biasanya aku pakai. Aku kemudian membuka seluruh pakaianku dan memakai bikini tersebut. Setelah itu, aku menghampiri ibuku. Mula-mula aku membelai-belai rambutnya yang indah. Sejenak kemudian aku mengecup dahinya, pipinya lalu bibirnya. Kemudian aku menelantangkan tubuh ibuku. Aku membuka kaos dan celana pendek yang dipakainya.
Tubuh ibuku yang sexy hanya terbalut bra putih setengah cup dan celana dalam satin putih berenda sexy terpampang di depanku. Aku kemudian mencium buah dadanya dan menghirup keharuman tubuhnya. Setelah itu, aku menarik sedikit cupnya, mengeluarkan putingnya dan menghisap serta menjilat-jilatnya. Waktu itu tidak ada sedikitpun reaksi dari ibuku. Berulang-ulang aku menikmati buah dadanya dari yang sebelah kiri, ke kanan, ke kiri dan seterusnya sampai aku betul-betul puas. Remasan, gigitan, jilatan dan ciuman menghujani kedua buah dada ibuku itu.
Aku kemudian membuka celana dalam yang dipakainya. Setelah terlepas, aku mencium celana dalam itu, lalu melemparkannya ke samping tempat tidur. Aku membuka kedua belahan kakinya dan mulai menjilati liang kewanitaannya. Walaupun tertidur, rupanya tubuh ibuku memberikan reaksi terhadap apa yang aku lakukan. Cairan kewanitaannya mengalir dari liang itu dan segera saja dijilati olehku. Setelah beberapa saat menjilat-jilat kemaluan ibuku, aku tidak tahan lagi. Segera saja aku menarik kedua tali pengikat celana dalam bikiniku sampai lepas dan memperlihatkan kemaluanku yang sejak tadi terus menegang. Setelah itu, aku mengarahkan kemaluanku dalam liang sanggama ibuku dan menusukkannya.
Saat itu aku merasakan kalau liang sanggamanya masih sempit dan terasa sangat enak. Sejenak kemudian, aku menggerakkan pinggulku maju mundur menusuk-nusuk kemaluan ibuku. Kenikmatan yang luar biasa terus menjalari diriku. Beberapa kali aku hampir ejakulasi, namun berhasil kutahan. Kedua tanganku terus menerus meremas-remas kedua buah dada ibuku saat aku menusuk-nusuk kemaluannya. Agak lama kemudian pertahananku jebol. Dengan teriakan nikmat yang tertahan, aku melepaskan spermaku ke dalam rahim ibuku sejadi-jadinya. Untung saja hari itu bukan hari subur ibuku, sebab kalau tidak ibuku bisa hamil karena ulahku.
Setelah itu, aku mencabut batang kejantananku dan mengelap kemaluan ibuku dengan celana dalam bikininya yang dipakai olehku tadi di bagian yang selalu bersentuhan dengan kemaluannya. Aku memakaikan semua pakaian ibuku kembali seperti sedia kala. Saat itu ibuku tetap terlelap seolah-olah terbius dengan sempurna. Aku sendiri tidak memakai bajuku lagi, tetapi mengenakan kembali celana dalam bikini yang kulepas saat berhubungan sex dengan ibuku. Aku kembali ke kamarku dan tidur dengan mengenakan bikini itu sampai pagi.
Keesokan harinya, saat kami bangun untuk sarapan, ibuku berkata bahwa tadi malam dia sangat capek dan tertidur lelap. Dia juga mengatakan bahwa beberapa bagian tubuhnya terasa pegal tanpa tahu sebabnya. Dalam hati aku menerka-nerka kalau itu adalah akibat dari hubungan sex kami atau bukan, tetapi ibuku hanya berkata kalau dia hendak mengambil cuti untuk istirahat sehari lagi. Sepertinya ibuku memang betul-betul tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Sejak saat itu, aku hanya sekali melakukan hubungan sex lagi dengan ibuku. Aku ingin mengulanginya kembali, tetapi aku harus menunggu waktu yang tepat. Mungkin dengan cara yang berlainan. Sementara ini aku tetap menikmati tontonan telanjang ibuku dari kamar mandi dan kamar tidurnya serta memakai bikini pantai milik ibuku ini.
 

Sample text

Sample Text

Sample Text